Ajal Itu Pasti Tiba...
(sekedar renungan spiritual)
Seorang Professor dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung pernah menulis di HU Republika tentang "Ajal Pasti Tiba", sontak banyak pembaca berkomentar "sereeem seklai judulnya". tempo hari hal itu beliau ceritakan kepada penulis, dan jawab penulis;"lho...itu bagus pak, dan bagi saya hal itu gak ada serem-seremnya, sebab kematian adalah kepastian. seperti halnya, hidup, rizki dan jodoh.
Allah swt dalam QS. al-jumu'ah menantang kepada orang-orang yang menganggap dirinya sebagai orang yang canggih, pandai cendekia, expert, pakar dan memiliki kemampuan pengetahuan di atas rata-rata untuk menjelaskan teorisasi tentang kematian jika mereka mampu. Namun, mereka dipastikan tidak akan mampu selamanya sebagaimana pendahulu-pendahulu mereka. lalu Allah menegaskan bahwasanya kematian yang kita (manusia) lari menjauhinya pasti akan menemukan kita, lalu kita akan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita di kala hidup.
Itulah kematian atau ajal yang tidak bisa ditunda atau dimajukan (al-a'raf/7:34), jika Allah berkehendak maka akan terjadi. Jadi, apa yang mesti ditakuti, padahal itu sebuah kepastian. hanya orang-orang yang telah terelenggu jiwanya oleh kubangan materilah yang takut untuk kembali kepada Yang Menciptakan Hidup ini.
Seorang Professor dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung pernah menulis di HU Republika tentang "Ajal Pasti Tiba", sontak banyak pembaca berkomentar "sereeem seklai judulnya". tempo hari hal itu beliau ceritakan kepada penulis, dan jawab penulis;"lho...itu bagus pak, dan bagi saya hal itu gak ada serem-seremnya, sebab kematian adalah kepastian. seperti halnya, hidup, rizki dan jodoh.
Allah swt dalam QS. al-jumu'ah menantang kepada orang-orang yang menganggap dirinya sebagai orang yang canggih, pandai cendekia, expert, pakar dan memiliki kemampuan pengetahuan di atas rata-rata untuk menjelaskan teorisasi tentang kematian jika mereka mampu. Namun, mereka dipastikan tidak akan mampu selamanya sebagaimana pendahulu-pendahulu mereka. lalu Allah menegaskan bahwasanya kematian yang kita (manusia) lari menjauhinya pasti akan menemukan kita, lalu kita akan dikembalikan kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita di kala hidup.
Itulah kematian atau ajal yang tidak bisa ditunda atau dimajukan (al-a'raf/7:34), jika Allah berkehendak maka akan terjadi. Jadi, apa yang mesti ditakuti, padahal itu sebuah kepastian. hanya orang-orang yang telah terelenggu jiwanya oleh kubangan materilah yang takut untuk kembali kepada Yang Menciptakan Hidup ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda